Article, News

Bagaimana Cara Kerja Suntik Botox?

Skin Booster

Bagaimana Cara Kerja Suntik Botox?

Suntik botox adalah prosedur medis yang melibatkan penyuntikan obat yang disebut Botulinum toxin. Prosedur ini dapat dilakukan untuk alasan kecantikan maupun medis.

Skin Booster

Botulinum toxin atau biasa dikenal dengan sebutan Botox sebetulnya adalah sejenis racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum. Dalam dosis yang lebih tinggi, Botulinum toxin dapat mengakibatkan kasus keracunan serius yang menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan otot melemah atau lumpuh, suatu kondisi yang disebut penyakit botulisme.

 

Namun dalam dosis kecil, mekanisme botox yang dapat melemahkan otot ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai gangguan atau masalah terkait otot maupun saraf. Dalam dunia kecantikan, botox juga banyak digunakan untuk mengurangi kerutan pada kulit.

 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui suntik botox sebagai pengobatan untuk menangani sejumlah kondisi seperti kejang kelopak mata, kram leher (distonia servikal), keringat berlebihan (hiperhidrosis), kandung kemih overaktif, hingga migrain kronis.

 

Suntik botox tidak boleh dilakukan sembarangan. Untuk menghindari risiko dan komplikasi yang fatal, suntik botox hanya dapat diperoleh melalui resep dokter untuk memastikan obat tersebut berasal dari sumber terdaftar dengan tipe yang sesuai indikasi.  Pemberiannya pun hanya boleh diberikan di bawah pengawasan dokter yang berpengalaman.

Bagaimana cara kerja suntik botox?

Dalam mekanisme otot yang normal, otak akan mengirimkan sinyal listrik ke otot agar dapat berkontraksi dan bergerak. Sinyal listrik ini dialirkan ke otot melalui zat perantara yang disebut asetilkolin.

 

Suntik botox bekerja dengan memblokir pelepasan asetilkolin tersebut. Akibatnya, untuk sementara waktu, kontraksi otot dapat dicegah karena tidak otot tidak menerima pesan untuk berkontraksi. Hal ini lantas akan menghentikan kejang pada otot atau mengurangi bahkan menghentikan gerakan yang menyebabkan terbentuknya kerutan di kulit. 

 

Tergantung indikasi pemberiannya, Botox mungkin bekerja untuk menghalangi pelepasan asetilkolin di bagian tubuh lain. Misalnya pada pasien hiperhidrosis, botox bekerja di kelenjar keringat agar produksi keringat yang berlebihan dapat terhenti. Dokter akan menyuntikkan botox di area seperti ketiak, belakang lutut, atau telapak tangan, di mana kelenjar keringat biasanya memproduksi keringat secara berlebih. 

 

Hasil dari suntik botox tidaklah permanen dan umumnya hanya akan bertahan selama 3-12 bulan, tergantung dari tipe perawatan yang diberikan. Saat efek botox mulai hilang, secara perlahan, otot akan mulai berkontraksi kembali. Untuk mempertahankan hasil pasca suntik Botox, MVriends perlu melakukan prosedur ulang.

Yuk MVriends, cobain Botox demi wajah bebas kerutan! Booking treatment di website atau langsung chat Marvee Contact Center Pada Ikon dibawah Ini.

Article by:

Dara Lintang Arum Indahi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *