Rosacea dan jerawat sering kali disalahartikan karena keduanya menyebabkan kemerahan dan benjolan pada kulit wajah. Namun, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal penyebab, gejala, dan pengobatan. Memahami perbedaan antara rosacea dan jerawat sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Definisi
- Jerawat (Acne Vulgaris):
Jerawat adalah kondisi kulit inflamasi yang terjadi akibat penyumbatan pori-pori oleh sebum berlebih, sel kulit mati, dan bakteri Cutibacterium acnes. Kondisi ini sering muncul selama masa pubertas akibat perubahan hormon. - Rosacea:
Rosacea adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan wajah, pembuluh darah yang terlihat, serta benjolan kecil berisi cairan atau nanah. Penyebabnya belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik, sistem imun, dan respons berlebih terhadap pemicu tertentu (seperti sinar matahari dan makanan pedas) memainkan peran penting.
Perbedaan Gejala
Aspek | Jerawat | Rosacea |
---|---|---|
Kemerahan | Biasanya muncul di sekitar lesi aktif, tetapi tidak dominan. | Kemerahan menyebar di area wajah (pipi, hidung, dahi, dagu) dan sering kronis. |
Lesi | Komedo, papul, pustul, dan kista. | Papul dan pustul tanpa komedo. |
Lokasi Umum | Wajah, leher, punggung, dan dada. | Terbatas pada wajah (terutama bagian tengah). |
Pembuluh Darah Terlihat | Tidak terlihat. | Terlihat jelas (telangiektasia). |
Sensasi Kulit | Tidak ada rasa terbakar atau sensasi tertentu. | Sensasi terbakar, perih, atau gatal sering dirasakan. |
Pemicu | Hormon, kebersihan kulit, bakteri, atau kosmetik. | Pemicu lingkungan seperti makanan pedas, alkohol, sinar matahari, stres, dan suhu ekstrem. |
Melansir American Academy of Dermatology Associations, penderita rosasea juga mengalami keluhan di bagian mata, di antaranya mata merah, kelopak bengkak, dan rasa tidak nyaman. Terkadang, rosasea muncul dengan benjolan seperti jerawat, perbedaannya tidak ada komedo pada benjolan rosasea.
Sementara itu, jerawat umumnya berbentuk benjolan dengan tepi kemerahan. Tidak seperti rosasea, kemerahan jerawat hanya muncul di bagian benjolan. Jerawat bisa terjadi di mana saja, tapi yang terutama ada di bagian tubuh yang banyak memproduksi minyak, seperti wajah, dahi, dada, punggung, dan pundak.
MVriends juga bisa menemukan komedo hingga nanah pada jerawat yang menimbulkan rasa sakit. Saat jerawat mereda, noda atau bekas luka seperti bopeng bisa muncul.
Perbedaan Penyebab
Jerawat:
- Produksi sebum berlebihan oleh kelenjar sebaceous.
- Penyumbatan pori-pori akibat sel kulit mati.
- Infeksi bakteri Cutibacterium acnes.
- Perubahan hormon, terutama androgen.
Rosacea:
- Disfungsi vaskular yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
- Respons imun berlebih terhadap bakteri tertentu, seperti Demodex folliculorum.
- Faktor genetik dan sensitivitas kulit.
- Pemicu eksternal seperti cuaca ekstrem, makanan tertentu, atau alkohol.
Perbedaan Pengobatan
Jerawat | Rosacea |
---|---|
Topikal: Retinoid, benzoil peroksida, asam salisilat. | Topikal: Metronidazol, ivermectin, atau asam azelaic. |
Antibiotik: Antibiotik oral atau topikal seperti doksisiklin untuk mengurangi inflamasi. | Antibiotik: Doksisiklin dosis rendah untuk mengendalikan peradangan. |
Hormon: Pil kontrasepsi kombinasi untuk jerawat terkait hormon. | Tidak digunakan. |
Isotretinoin: Untuk kasus jerawat parah dan tidak responsif terhadap terapi lain. | Tidak direkomendasikan. |
Terapi Laser: Jarang digunakan, kecuali untuk bekas jerawat. | Terapi Laser: Digunakan untuk memperbaiki telangiektasia dan kemerahan. |
Referensi
- Gallo, R. L., et al. (2018). Rosacea: A disease of the innate immune system? Dermatologic Clinics, 36(2), 133–140.
- Zaenglein, A. L., et al. (2016). Guidelines of care for the management of acne vulgaris. Journal of the American Academy of Dermatology, 74(5), 945–973.
- van Zuuren, E. J., et al. (2015). Rosacea: New developments in treatment. American Journal of Clinical Dermatology, 16(4), 245–251.
- Del Rosso, J. Q., & Tanghetti, E. (2013). Management of facial redness in rosacea: What is the role of topical α-adrenergic receptor agonist therapy? Journal of Drugs in Dermatology, 12(12), 1411–1417.
- Webster, G. F. (2002). Acne vulgaris. BMJ Clinical Evidence, 325(7362), 475–479.