Article

Peran Pola Makan & Gaya Hidup pada Munculnya Jerawat

Jerawat bukan hanya disebabkan oleh faktor genetik atau hormon, pola makan dan gaya hidup juga berperan besar dalam munculnya dan tingkat keparahan jerawat.
Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa asupan makanan tertentu dapat memicu peningkatan produksi minyak, peradangan kulit, serta gangguan keseimbangan hormon yang memicu jerawat. 

Makanan yang memicu jerawat 

Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi 

Makanan seperti nasi putih, roti tawar, mie instan, dan minuman manis memiliki indeks glikemik tinggi. Konsumsi makanan ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin, yang memicu pelepasan Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-1).  IGF-1 mempercepat proliferasi sel kulit dan meningkatkan aktivitas kelenjar minyak, sehingga pori-pori mudah tersumbat.

Konsumsi Susu dan Produk Olahan Susu

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu (terutama skim milk) berhubungan dengan meningkatnya kejadian jerawat.
Hal ini karena susu mengandung hormon pertumbuhan dan prekursor androgen, yang dapat menstimulasi produksi sebum dan memperparah jerawat.

Lemak Jenuh dan Makanan Olahan

Makanan cepat saji, gorengan, dan daging olahan tinggi lemak jenuh dan asam lemak omega-6.  Rasio omega-6 yang berlebihan terhadap omega-3 dapat meningkatkan peradangan di tubuh  termasuk peradangan kulit akibat jerawat.

Gaya Hidup dan Kebiasaan yang Memengaruhi Jerawat

1. Kurang Tidur dan Stres

Kurang tidur meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang dapat memperburuk inflamasi dan meningkatkan aktivitas kelenjar minyak.
Selain itu, stres kronis menurunkan kemampuan kulit untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

2. Merokok

Kandungan nikotin dan zat oksidan dalam rokok dapat menyebabkan penurunan aliran darah kulit, gangguan regenerasi sel, dan peningkatan radikal bebas.
Efek ini menyebabkan kulit lebih kusam dan meningkatkan risiko munculnya jerawat non-inflamasi (komedo).

3. Skincare Tidak Tepat & Kebersihan Kulit

Penggunaan produk kosmetik yang komedogenik, jarang membersihkan wajah, atau terlalu sering mencuci wajah dapat mengiritasi kulit dan mengganggu keseimbangan microbiome kulit.
Akibatnya, kulit menjadi lebih sensitif terhadap bakteri Cutibacterium acnes.

Tips Mengontrol Jerawat dengan Gaya Hidup Sehat

  1. Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti sayur, gandum utuh, dan buah segar.
  2. Kurangi konsumsi susu sapi dan makanan olahan tinggi gula.
  3. Tidur cukup (7–8 jam per malam) dan kelola stres dengan olahraga atau meditasi.
  4. Gunakan skincare non-komedogenik yang sesuai dengan kondisi kulit.
  5. Rutin facial & acne treatment di klinik terpercaya untuk membantu membersihkan pori dan menenangkan kulit.

Perubahan gaya hidup, termasuk pola makan dan manajemen stres, adalah bagian penting dalam strategi penanganan jerawat jangka panjang.

Jerawat bukan hanya masalah kulit tetapi juga cerminan dari keseimbangan gaya hidup dan pola makan. Konsumsi makanan tinggi gula dan susu, stres, serta kurang tidur dapat memperburuk kondisi jerawat. Dengan mengatur pola makan sehat, menjaga kebersihan kulit, dan melakukan perawatan medis yang tepat di klinik dermatologi, jerawat dapat dikontrol dan kulit menjadi lebih sehat, bersih, dan cerah alami.

Referensi Ilmiah

  1. Smith RN et al. A low-glycemic-load diet improves symptoms in acne vulgaris patients: a randomized controlled trial. Am J Clin Nutr. 2007.

  2. Adebamowo CA et al. Milk consumption and acne in teenage girls. J Am Acad Dermatol. 2008.

  3. Di Landro A et al. High glycemic load and dairy intake are associated with acne vulgaris in Italian adolescents and young adults. J Am Acad Dermatol. 2012.

  4. Bu T et al. High-fat diet promotes acne via inflammation and gut-skin axis disruption. Front Nutr. 2022.

  5. Kim H et al. Sleep deprivation increases oxidative stress and delays wound healing in skin. Clin Exp Dermatol. 2017.

  6. Chiu A et al. The response of skin disease to stress: changes in the severity of acne vulgaris as affected by examination stress. Arch Dermatol. 2003.

  7. Capitanio B et al. Effects of smoking on acne severity and type in adult women. J Am Acad Dermatol. 2007.

  8. Dreno B et al. Cutaneous microbiome and acne vulgaris: current concepts and future directions. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2018.

  9. Melnik BC. Diet in acne: further evidence for the role of nutrient signaling in acne pathogenesis. Dermato-Endocrinology. 2012.

  10. Gold MH et al. Clinical efficacy of blue light therapy for acne vulgaris. J Clin Aesthet Dermatol. 2011.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *