Jerawat tidak hanya dialami remaja, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa, bahkan mereka yang sebelumnya tidak pernah mengalami masalah kulit ini. Jerawat di usia dewasa dapat muncul karena berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan hormon, gaya hidup, maupun kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab umum jerawat di usia dewasa:
Perubahan Hormonal
Fluktuasi hormon adalah salah satu penyebab utama jerawat pada orang dewasa, terutama wanita. Ketidakseimbangan hormon seperti peningkatan androgen (hormon laki-laki) dapat memicu produksi sebum (minyak kulit) yang berlebihan, yang kemudian menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Wanita sering mengalami jerawat terkait hormon pada fase-fase seperti:
- Menstruasi
- Kehamilan
- Menopause
- Penggunaan atau penghentian pil KB
Stres
Stres dapat memicu produksi hormon kortisol, yang dapat merangsang kelenjar minyak di kulit. Ketika kelenjar ini memproduksi terlalu banyak minyak, pori-pori bisa tersumbat dan menyebabkan jerawat. Dalam kondisi stres tinggi, kulit juga cenderung lebih mudah meradang.
Faktor Genetik
Jerawat di usia dewasa juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Jika orang tua atau saudara kandung mengalami masalah jerawat, ada kemungkinan besar bahwa seseorang juga akan mengalaminya. Faktor genetik dapat mempengaruhi ukuran dan aktivitas kelenjar minyak, serta kecenderungan kulit untuk mengalami peradangan.
Penggunaan Produk Perawatan Kulit yang Tidak Tepat
Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai dengan jenis kulit atau yang mengandung bahan yang dapat menyumbat pori-pori (komedogenik) bisa memicu jerawat. Produk dengan bahan-bahan berat seperti mineral oil, atau lanolin dapat memperparah kondisi kulit, terutama jika kulit cenderung berminyak.
Polusi Lingkungan
Paparan polusi udara dan lingkungan yang kotor dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Partikel-partikel kecil dari polusi dapat menempel di kulit, terutama pada mereka yang sering berada di luar ruangan, dan memicu peradangan.
Efek Samping Pengobatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan jerawat sebagai efek samping, seperti:
- Kortikosteroid
- Antidepresan
Obat yang mengandung androgen atau lithium Jika jerawat muncul setelah mengkonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penyesuaian dosis atau penggantian obat.
Diet dan Pola Makan
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara diet dan jerawat. Konsumsi makanan yang tinggi indeks glikemik seperti makanan olahan, gula, dan produk susu dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat. Diet yang seimbang dan mengurangi asupan makanan yang memicu produksi minyak berlebih di kulit dapat membantu mencegah jerawat.
Kebiasaan Tidak Menjaga Kebersihan Wajah
Tidak membersihkan wajah dengan benar, terutama setelah beraktivitas seharian, dapat menyebabkan penumpukan minyak, kotoran, dan sel kulit mati di permukaan kulit. Kebiasaan seperti tidur tanpa membersihkan makeup juga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu jerawat.
Kesimpulan
Jerawat di usia dewasa bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormonal, stres, hingga kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan kulit. Untuk mengatasi jerawat di usia dewasa, penting untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya, serta menerapkan perawatan kulit yang sesuai. Konsultasi dengan dokter di Marvee Clinic by Kimia Farma dapat membantu dalam menentukan perawatan yang tepat, terutama jika jerawat yang dialami tergolong parah atau berkepanjangan.
Referensi:
Zaenglein, A. L., Pathy, A. L., Schlosser, B. J., Alikhan, A., Baldwin, H. E., Berson, D. S., ... & Bhushan, R. (2016). Guidelines of care for the management of acne vulgaris. Journal of the American Academy of Dermatology, 74(5), 945-973.
Dreno, B., Pecastaings, S., Corvec, S., Veraldi, S., Khammari, A., & Roques, C. (2018). Cutibacterium acnes (formerly Propionibacterium acnes) and acne vulgaris: A brief look at the latest updates. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, 32, 5-14.
Dreno, B., Alexis, A., Chuberre, B., & Marinovich, M. (2019). The Changing Face of Adult Acne: Female Patients Beyond Adolescence. Journal of Drugs in Dermatology, 18(2), 110-114.
Smith, R. N., Mann, N. J., Braue, A., Mäkeläinen, H., & Varigos, G. A. (2007). A low-glycemic-load diet improves symptoms in acne vulgaris patients: A randomized controlled trial. The American Journal of Clinical Nutrition, 86(1), 107-115.