Jerawat adalah masalah kulit yang umum dan dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk hormon, kebersihan kulit, makanan, dan bahkan cuaca. Salah satu faktor lingkungan yang sering dikaitkan dengan jerawat adalah kelembapan udara. Kelembapan yang tinggi dapat mempengaruhi kondisi kulit dan memicu munculnya jerawat. Artikel ini akan membahas bagaimana kelembapan udara mempengaruhi pertumbuhan jerawat serta langkah-langkah untuk mengatasinya.
Bagaimana Kelembapan Udara Mempengaruhi Kulit?
Kelembapan udara adalah tingkat uap air yang ada di atmosfer. Dalam kondisi kelembapan tinggi, udara mengandung lebih banyak uap air, yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak dan lengket. Ini terjadi karena:
- Peningkatan Produksi Sebum: Dalam lingkungan yang lembap, kulit cenderung memproduksi lebih banyak sebum (minyak alami) untuk menjaga keseimbangan kelembapan. Produksi minyak yang berlebih ini dapat menyumbat pori-pori, yang pada gilirannya meningkatkan risiko terbentuknya jerawat.
- Sumbatan Pori-pori: Pada saat udara lembap, keringat lebih sulit menguap dari kulit, sehingga bercampur dengan minyak, sel-sel kulit mati, dan kotoran. Kombinasi ini dapat menyumbat pori-pori, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acnes) untuk berkembang biak.
- Peningkatan Risiko Infeksi Bakteri: Lingkungan lembap dan hangat mendukung pertumbuhan bakteri di permukaan kulit. Jika pori-pori tersumbat, bakteri ini dapat memicu peradangan dan menyebabkan jerawat meradang, yang lebih parah daripada jerawat biasa.
- Iritasi Kulit: Kelembapan tinggi seringkali disertai dengan suhu yang panas, yang dapat menyebabkan kulit berkeringat lebih banyak. Keringat berlebih ini, ketika bercampur dengan minyak dan produk perawatan kulit tertentu, bisa menyebabkan iritasi dan memicu munculnya jerawat.
Penelitian tentang Kelembapan dan Jerawat
Beberapa studi telah meneliti hubungan antara kelembapan udara dan masalah kulit, termasuk jerawat. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menemukan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan kelembapan tinggi lebih rentan mengalami masalah kulit seperti jerawat. Kondisi lembap membuat kulit lebih mudah terpapar kotoran dan partikel polusi yang menempel di wajah, yang kemudian memperparah jerawat.
Selain itu, penelitian lain di Journal of Investigative Dermatology menyebutkan bahwa tingkat kelembapan yang tinggi dapat memperburuk produksi minyak pada kulit dan mempercepat penyumbatan pori-pori, terutama pada individu dengan kulit berminyak atau rentan terhadap jerawat.
Cara Mengatasi Jerawat yang Dipicu oleh Kelembapan Udara
Meskipun kelembapan udara adalah faktor yang sulit dikendalikan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap kulit dan mencegah timbulnya jerawat:
- Gunakan Pembersih Wajah yang Lembut: Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih lembut yang cocok untuk kulit berminyak dapat membantu menghilangkan keringat, minyak, dan kotoran yang dapat menyumbat pori-pori. Hindari pembersih yang mengandung bahan keras karena dapat mengiritasi kulit.
- Gunakan Produk Non-Komedogenik: Pilih produk perawatan kulit yang berlabel "non-komedogenik" atau "tidak menyumbat pori". Produk ini dirancang untuk tidak memicu munculnya jerawat dengan mengurangi penyumbatan pori.
- Gunakan Pelembap yang Ringan: Meskipun kulit terasa lebih berminyak di cuaca lembap, tetap penting untuk menggunakan pelembap. Pilih pelembap berbasis air yang ringan dan cepat meresap, yang akan membantu menjaga keseimbangan kelembapan tanpa menyumbat pori-pori.
- Gunakan Sunscreen Bebas Minyak: Paparan sinar matahari bisa memperburuk kondisi kulit, jadi pastikan untuk selalu menggunakan sunscreen yang bebas minyak dan non-komedogenik, terutama di daerah dengan kelembapan tinggi.
- Gunakan Produk Pengontrol Minyak: Untuk membantu mengontrol produksi minyak berlebih, Anda bisa menggunakan toner yang mengandung asam salisilat atau produk perawatan yang diformulasikan untuk mengurangi minyak di kulit.
- Hindari Menyentuh Wajah: Di lingkungan yang lembap, sering kali tangan kita berkeringat dan kotor, sehingga menyentuh wajah bisa memindahkan kotoran dan bakteri ke kulit, memperburuk kondisi jerawat.
Kelembapan udara yang tinggi memang dapat memicu dan memperburuk jerawat, terutama pada individu dengan kulit berminyak. Peningkatan produksi minyak, penyumbatan pori, serta pertumbuhan bakteri adalah faktor utama yang menyebabkan jerawat berkembang dalam kondisi lembap. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan kulit, menggunakan produk perawatan kulit yang tepat, dan mengadopsi kebiasaan perawatan kulit yang baik untuk meminimalkan efek buruk kelembapan udara pada kulit.
Referensi:
Zaenglein, A. L., et al. (2016). Guidelines of care for the management of acne vulgaris. Journal of the American Academy of Dermatology.
Ghodsi, S. Z., et al. (2012). Prevalence, severity, and severity risk factors of acne in high school-aged adolescents in Tehran, Iran. Journal of Investigative Dermatology.
Mokaya, R. (2018). Humidity and Your Skin: Does Humidity Cause Acne?. Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology.
Grice, E. A., et al. (2011). The skin microbiome: Potential for novel diagnostic and therapeutic approaches to cutaneous disease. Journal of Investigative Dermatology.
Approved by Dokter Komite Medik Marvee Clinic by Kimia Farma