Flek hitam, atau hiperpigmentasi, merupakan masalah umum pada kulit yang seringkali menjadi perhatian bagi banyak orang. Banyak individu yang memilih untuk menjalani perawatan laser untuk mengurangi atau menghilangkan flek hitam tersebut. Namun, seringkali terjadi bahwa flek hitam bisa muncul kembali setelah menjalani perawatan laser. Mengapa hal ini bisa terjadi?
- Paparan Sinar Matahari Berlebihan
Salah satu penyebab utama munculnya flek hitam kembali setelah perawatan laser adalah paparan sinar matahari berlebihan. Sinar UV dapat merangsang produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit, dan menyebabkan hiperpigmentasi. Meskipun perawatan laser dapat mengurangi flek hitam yang sudah ada, paparan sinar matahari tanpa perlindungan yang memadai dapat menyebabkan munculnya flek hitam baru.
- Penyebab Utama Flek Hitam Tidak Diatasi
Perawatan laser biasanya ditargetkan untuk mengurangi flek hitam yang ada pada kulit. Namun, jika penyebab primer flek hitam tidak diatasi, seperti peradangan kulit kronis, perubahan hormon, atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok, flek hitam dapat muncul kembali setelah perawatan laser.
- Kekurangan Perawatan Pasca Laser yang Tepat
Perawatan paska laser yang tepat sangat penting untuk meminimalkan risiko munculnya flek hitam kembali. Ini termasuk menggunakan tabir surya dengan SPF minimal SPF 30 setiap hari serta melakukan reapply tabir surya setiap 3 jam sekali, menghindari paparan sinar matahari langsung, dan mengikuti instruksi perawatan kulit yang diberikan oleh ahli perawatan kulit.
- Perawatan Laser yang Tidak Tepat
Terakhir, perawatan laser yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kondisi kulit individu juga dapat menyebabkan munculnya flek hitam baru. Penting untuk memilih klinik atau praktisi yang berpengalaman dan profesional untuk menjalani perawatan laser seperti Marvee Clinic by Kimia Farma, serta memastikan bahwa perawatan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan kulit.
Meskipun perawatan laser dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi flek hitam, penting untuk memahami bahwa hasilnya dapat bervariasi dari individu ke individu. Untuk meminimalkan risiko munculnya flek hitam kembali, penting untuk melindungi kulit dari sinar matahari, mengikuti perawatan pasca laser yang tepat, dan mengatasi penyebab primer flek hitam.
Referensi:
Tannous, Z. S. (2005). Treatment of Melasma Using Variable Square Pulse Er:YAG Laser in Asian Patients. Lasers in Surgery and Medicine, 37(1), 49–59. doi: 10.1002/lsm.20163
Passeron, T., & Picardo, M. (2018). Melasma, a photoaging disorder. Pigment Cell & Melanoma Research, 31(4), 461–465. doi: 10.1111/pcmr.12684
Passeron, T. (2017). Long-lasting effect of vascular targeted therapy of melasma. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, 31(S2), 6–8. doi: 10.1111/jdv.14147
Naouri, M., & Passeron, T. (2019). Non-invasive options for the treatment of melasma: A review of the literature. Journal of Dermatological Treatment, 30(1), 69–75. doi: 10.1080/09546634.2017.1415323
Approved by Dokter Komite Medik Marvee Clinic by Kimia Farma