Jerawat bisa muncul pada siapa saja, tetapi tahukah kamu bahwa tipe kulit berminyak atau kering punya peran penting dalam menentukan risiko timbulnya jerawat? Artikel ini akan membahas secara sederhana namun ilmiah bagaimana perbedaan kedua jenis kulit tersebut dan mana yang lebih rentan berjerawat.
Apa yang Dimaksud Kulit Berminyak dan Kulit Kering?
Kulit berminyak, ditandai oleh:
- Produksi sebum berlebih oleh kelenjar minyak
- Wajah tampak mengilap (shiny), terutama di area T-zone (dahi, hidung, dagu)
- Pori-pori tampak lebih besar
- Sering muncul komedo atau jerawat
Kulit berminyak biasanya dipengaruhi faktor genetik, hormon, stres, kelembapan, hingga pola makan.
Kulit kering, ditandai oleh:
- Produksi sebum rendah
- Kulit terasa “ketarik” setelah cuci muka
- Tekstur bisa kasar, bersisik, atau tampak kusam
- Barier kulit (skin barrier) sering lebih lemah dan mudah iritasi
Walaupun terlihat “aman”, bukan berarti kulit kering tidak bisa berjerawat.
Apakah Kulit Berminyak Lebih Rentan Berjerawat? Jawabannya: YA.
Secara ilmiah, kulit berminyak memang lebih berisiko mengalami jerawat.
Berikut alasannya:
1) Produksi sebum berlebih menyumbat pori-pori
Sebum yang terlalu banyak dapat bercampur dengan sel kulit mati → membentuk microcomedone, yaitu cikal bakal jerawat.
2) Lingkungan ideal untuk bakteri penyebab jerawat
Bakteri Cutibacterium acnes lebih mudah berkembang dalam folikel rambut yang tersumbat oleh minyak.
3) Studi ilmiah mendukung
Penelitian “Comparative study into facial sebum level… between oily-skinned and dry-skinned Thai women” (2019) menunjukkan bahwa:
- Tingkat sebum pada kulit berminyak jauh lebih tinggi
- Kelompok kulit berminyak memiliki insiden komedo lebih sering
Ini menjelaskan kenapa tipe kulit ini secara alami lebih rawan jerawat.
Namun, Apakah Kulit Kering Bisa Berjerawat? Ternyata BISA.
Walau risikonya lebih rendah, kulit kering tetap bisa jerawatan bila beberapa kondisi berikut terjadi:
1) Skin barrier rusak
Barier kulit yang lemah membuat kulit:
- Lebih mudah iritasi
- Lebih rentan inflamasi
- Peradangan inilah yang bisa memicu munculnya jerawat meradang
2) Over-exfoliating atau skincare yang terlalu “keras”
Produk seperti:
- toner beralkohol
- sabun yang membuat kulit “ketarik”
- retinoid tanpa hidrasi
dapat membuat kulit kering makin meradang dan akhirnya berjerawat.
3) Sebum rebound (produksi minyak kompensasi)
Ketika kulit sangat kering, tubuh dapat memproduksi minyak lebih banyak sebagai kompensasi → akhirnya timbul sumbatan pori dan komedo.
4) Tipe kulit kombinasi
Pada kulit kombinasi:
- Pipi bisa kering
- Tetapi T-zone tetap berminyak
Jerawat biasanya muncul di area yang berminyak tersebut.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Risiko Jerawat (Terlepas dari Tipe Kulit)
Jerawat tidak hanya dipengaruhi kulit berminyak atau kering. Faktor-faktor berikut juga besar pengaruhnya:
- Genetik (keturunan dari orangtua)
- Hormonal (pubertas, menstruasi, stres)
- Pola makan tertentu (produk susu, makanan dengan indeks glikemik tinggi)
- Kurang tidur & stres kronis (kurang tidur dan stress kronis dapat menyebabkan tingginya kadar hormon kortisol sehingga menyebabkan peradangan pada tubuh dan wajah yang berimplikasi menimbulkan kemerahan pada wajah dan produksi sebum wajah meningkat, sehingga resiko terjadinya jerawat lebih tinggi)
Jadi penting untuk tidak hanya berfokus pada tipe kulit, tetapi juga gaya hidup.
Tips Mencegah Jerawat Berdasarkan Tipe Kulit
Untuk Kulit Berminyak
- Gunakan cleanser lembut 2x sehari
- Pilih pelembap berlabel oil-free atau non-comedogenic
- Gunakan salicylic acid untuk membersihkan pori
- Terapkan niacinamide untuk mengontrol minyak
Untuk Kulit Kering
- Gunakan cleanser non-foaming
- Fokus pada hidrasi (hyaluronic acid, ceramide, glycerin)
- Hindari exfoliating berlebihan
- Gunakan pelembap oklusif di malam hari
Untuk Kulit Kombinasi
- Perawatan spot treatment
- Gunakan produk berbeda sesuai area (misal: gel di T-zone, cream di pipi)
Kamu bisa menggunakan Marvee Skincare Clarifying Series yang bermanfaat untuk membersihkan pori-pori, mengurangi minyak berlebih dan menenangkan kemerahan dengan kandungan Biogenic SA, Subligana dan SyriCalm dan Marvee Sunscreen SPF 30 PA+++ dengan kandungan Kandungan vitamin E, panthenol, titanium dioxide dan niacinamide
Referensi Ilmiah
- Awaloei YM, Prastowo NA, Regina R. The correlation between skin type and acne scar severity in young adults. JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia. 2021;12(1):52–57. doi:10.20885/JKKI.Vol12.Iss1.art9
- Thadanipon K, Kitsongsermthon J. Comparative study into facial sebum level, pore size, and skin hydration between oily-skinned and dry-skinned Thai women. Skin Res Technol. 2020;26(1):56–61. doi:10.1111/srt.12792.
- Acne.org. Is oilier skin more prone to acne? Acne.org. [Internet]. c2024 [cited 2025 Nov 20]. Available from: https://www.acne.org/is-oilier-skin-more-prone-to-acne.html
- Kuang X, Lin C, Fu Y, Wang Y, Gong J, Chen Y, Liu Y, Yi F. A comprehensive classification and analysis of oily sensitive facial skin: a cross-sectional study of young Chinese women. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2024;17:—. PMID: 39794411; PMCID: PMC11724097.
