Article

Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Merusak Kulit Wajah

Kulit wajah kita sering bermasalah akibat dari rutinitas harian yang tanpa kita sadari seperti scroll gadget hingga larut malam, tidur dengan sarung bantal belum diganti, mencuci wajah dengan air terlalu panas. Semua hal kecil itu ternyata bisa merusak kulit dari waktu ke waktu. Yuk, kita lihat kebiasaan-kebiasaan yang tampak sepele tapi bisa berdampak besar dan bagaimana cara mencegahnya.

1. Sering Menyentuh Wajah atau Telepon Seluler

Mungkin terasa wajar: tangan kita aktif mengetik, mengusap, menyentuh wajah, atau menggunakan ponsel. Namun kebiasaan ini bisa memindahkan kuman, debu, dan minyak ke kulit wajah yang dapat menyumbat pori-pori atau memicu inflamasi kecil.Jadi, usahakan untuk meminimalkan menyentuh wajah langsung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Tanpa sadar, kita menyentuh wajah berkali-kali per jam. Sementara itu, permukaan ponsel terbukti mengandung lebih banyak bakteri daripada gagang pintu umum.

Efek buruknya:

  • Memindahkan bakteri, minyak, dan kotoran ke kulit
  • Menyumbat pori-pori
  • Memicu inflamasi mikro → jerawat dan iritasi

Cara mencegah:
Cuci tangan lebih sering, gunakan earphones saat telepon, dan rutin lap ponsel dengan alcohol wipe.

2. Tidur Lewat Waktu, Kurang Tidur atau Kualitas Tidur Buruk

Kulit berfungsi aktif memperbaiki diri saat kita tidur. Kurang tidur atau tidur dengan kualitas rendah dapat meningkatkan hormon stres (seperti kortisol) dan memperlemah fungsi pelindung kulit (skin barrier). Studi menunjukkan bahwa kurang tidur menurunkan hidrasi kulit, mengurangi elastisitas, dan mempercepat munculnya kerutan. Oleh karena itu, cukup tidur (7–8 jam) dan menjaga rutinitas tidur konsisten sangat bermanfaat untuk kulit.

Tidur adalah waktu kulit memperbaiki diri. Saat kurang tidur:

  • Hormon stres kortisol meningkat
  • Perbaikan skin barrier menurun
  • Inflamasi meningkat
  • Hidrasi kulit menurun
  • Kolagen lebih cepat rusak → kulit kusam & keriput

Data ilmiah:
Studi “A study of skin characteristics with long-term sleep restriction in Korean women” (2017) menunjukkan:

  • Tidur < 5 jam/malam menyebabkan penurunan hidrasi kulit
  • Kerusakan barrier lebih mudah terjadi
  • Tanda penuaan lebih cepat muncul

Studi lain (Kwon et al., 2025) menegaskan bahwa kurang tidur + polusi memberikan efek sinergis merusak barrier kulit.

Cara mencegah:
Tidur 7–8 jam, batasi penggunaan gadget 1 jam sebelum tidur, dan pastikan kamar gelap & sejuk.

3. Paparan Polusi, Debu & Lingkungan Urban

Bagi yang tinggal di kota besar: polusi udara, partikel halus, asap kendaraan dan faktor lingkungan lainnya bisa menembus kulit dan merusak kulit (epidermal barrier). Jadi, meski Anda sudah bersih-bersih wajah, melindungi dari polusi juga penting misalnya dengan cleanser yang tepat dan skincare antioksidan.

Polusi (PM2.5 & PM10), asap kendaraan, serta partikel logam berat dapat:

  • Menembus lapisan kulit
  • Merusak lipid pelindung
  • Memicu stres oksidatif
  • Menyebabkan flek, kulit kusam, pori membesar, dan jerawat

Data ilmiah:
Dalam jurnal Annals of Dermatology (2025), polusi terbukti melemahkan skin barrier dan meningkatkan transepidermal water loss (TEWL).

Cara mencegah:
Gunakan cleanser lembut, skincare dengan antioksidan (vit C, niacinamide), dan sunscreen yang melindungi dari polusi.

 

4. Menggunakan Air Mandi atau Bilas Wajah yang Terlalu Panas

Mandi atau membilas wajah dengan air yang sangat panas bisa merusak lapisan lipid dan fungsi pelindung kulit. Solusinya gunakan air hangat, bukan air mendidih, dan segera aplikasikan pelembap setelah membilas agar kelembapan kulit tidak hilang.

Selain itu, air panas dapat menyebabkan: 

  • Menghilangkan lipid alami pelindung kulit
  • Membuat kulit kering & mudah iritasi
  • Memicu flare-up pada kondisi seperti dermatitis

Data ilmiah:
Penelitian di Journal of Clinical Medicine (2022) menunjukkan bahwa paparan air panas (> 40°C) meningkatkan TEWL dan merusak barrier kulit dalam hitungan menit.

Cara mencegah:
Gunakan air hangat-suam kuku, bukan panas. Segera pakai pelembap setelah mencuci wajah.

 

5. Melewatkan Sunscreen atau Perlindungan Matahari

Walau tampak jelas, banyak orang secara rutin melewatkan penggunaan sunscreen terutama saat berada di dalam ruangan atau cuaca mendung.Sinar UVA menembus jendela rumah, kantor, mobil, bahkan saat mendung.

Jika tidak dilindungi:

  • Kolagen rusak mengakibatkan kulit menjadi keriput dini
  • Hiperpigmentasi lebih cepat muncul
  • Risiko kanker kulit meningkat
  • Barrier kulit melemah

Cara mencegah:
Gunakan sunscreen SPF 30–50 setiap hari, reapply setiap 3–4 jam terutama saat banyak paparan cahaya.

 

  1. Gaya Hidup Tidak Sehat: Diet Tinggi Gula, Kurang Cairan, Stres

Kulit juga akan merespon gaya hidup kita terutama jika memiliki gaya hidup tidak sehat seperti, diet yang tinggi gula, makanan cepat saji, kurang air minum, dan tingkat stres tinggi semuanya memberikan tekanan pada kulit baik lewat inflamasi, produksi sebum berlebih, atau melemahnya barrier kulit. Dengan memperbaiki gaya hidup, kulit dapat pulih lebih optimal.

Diet tinggi gula

Makanan tinggi gula memicu proses glikasi, yaitu kolagen yang “lengket dan rusak”, sehingga kulit:

  • Lebih cepat keriput
  • Tidak elastis
  • Lebih mudah meradang

Kurang minum

Tubuh dan kulit mengalami dehidrasi yang mengakibatkan kulit tampak kusam, kering, pori terlihat lebih jelas.

Stres kronis

Meningkatkan hormon kortisol → memicu:

  • jerawat
  • inflamasi
  • penurunan fungsi barrier

Data ilmiah:
Review “The impact of stress on epidermal barrier function” (J Cosmet Dermatol, 2020) menunjukkan stres kronis berhubungan langsung dengan:

  • penipisan barrier
  • meningkatnya sensitivitas kulit
  • memperlambat penyembuhan kulit

 

Cara Menghindari Kebiasaan-Merusak Kulit

  • Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh wajah.
  • Ganti sarung bantal secara rutin (misalnya tiap 3–4 hari) agar tidak jadi reservoir bakteri & minyak.
  • Tidur cukup dan usahakan kualitas tidur baik (ruang gelap, waktu konsisten).
  • Gunakan air hangat, bukan panas, saat mencuci wajah atau mandi.
  • Pakai sunscreen setiap pagi bahkan saat di dalam ruangan.

Kesimpulan

Kulit wajah yang tampak sehat dan bersinar bukan cuma hasil dari produk mahal, tetapi juga hasil dari kebiasaan harian kecil yang konsisten. Kebiasaan sepele seperti menyentuh wajah sering, tidur larut, melewatkan sunscreen, atau mandi air terlalu panas bisa secara perlahan merusak kulit — mulai dari kulit kusam, tekstur tidak rata, hingga kerutan. Dengan mengenali dan memperbaiki kebiasaan-kebiasaan ini, kamu sudah melakukan langkah besar untuk menjaga kesehatan kulit jangka panjang.

Referensi Ilmiah

  1. Kwon IJ, Lee EJ, Park JH, Kim JY, Park S, Bae YJ, et al. Independent and combined effects of particulate matter and sleep deprivation on human skin barrier. Ann Dermatol. 2025;37(3):131–139. PMID: 40432361; PMCID: PMC12117546. 
  2. Maarouf M, Maarouf CL, Yosipovitch G, Shi VY. The impact of stress on epidermal barrier function: an evidence-based review. Br J Dermatol. 2019;181(6):1129–1137. doi:10.1111/bjd.17605
  3. Jang SI, Lee M, Han J, Kim J, Kim AR, An JS, Park JO, Kim BJ, Kim E. A study of skin characteristics with long-term sleep restriction in Korean women in their 40s. Skin Res Technol. 2020;26(2):187-193. doi:10.1111/srt.12797.
  4. Impact of Water Exposure and Temperature Changes on Skin Barrier Function Herrero-Fernandez M, Montero-Vilchez T, Diaz-Calvillo P, Romera-Vilchez M, Buendia-Eisman A, Arias-Santiago S. Impact of water exposure and temperature changes on skin barrier function. J Clin Med. 2022;11(2):298. doi:10.3390/jcm11020298.

 

Approved by Dokter Marvee Clinic by Kimia Farma 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *