Uncategorized

Kenapa Lemak Paling Banyak di Wajah, Perut, dan Paha?

Pernah merasa kesal karena lemak tubuh menumpuk di area yang paling terlihat seperti wajah, perut, dan paha? Meski berat badan tidak terlalu berlebih, bagian-bagian ini seringkali tampak lebih penuh dan sulit dikendalikan.

Tubuh manusia secara alami menyimpan lemak sebagai cadangan energi. Lemak ini tersebar di seluruh tubuh, namun cenderung lebih banyak tersimpan di area wajah (terutama pipi dan bawah dagu), perut (visceral dan subkutan), paha, dan bokong. Area ini memiliki konsentrasi jaringan lemak subkutan yang tinggi dan sangat dipengaruhi oleh faktor hormon, jenis kelamin, genetik, dan tingkat stres.

Peran Hormon dalam Distribusi Lemak

Menurut studi dari Biology of Sex Differences (2012), distribusi lemak antara pria dan wanita berbeda:

  • Pada wanita, hormon estrogen mendorong penumpukan lemak di paha dan bokong, sebagai bagian dari mekanisme alami untuk reproduksi dan menyimpan energi saat kehamilan.

  • Pada pria, penurunan kadar hormon testosteron, serta peningkatan hormon kortisol akibat stres, memicu penumpukan lemak di area perut.

Selain itu, hormon insulin berperan besar dalam mengatur metabolisme gula darah. Kadar insulin tinggi bisa mendorong tubuh menyimpan lebih banyak lemak, terutama di wajah dan perut.

Solusi Penumpukan Lemak Lokal

Masalahnya, lemak di wajah, perut, dan paha seringkali tidak mudah hilang hanya dengan diet dan olahraga. Itulah mengapa diperlukan solusi medis seperti:

  • Treatment dengan teknologi Radio Frequency (RF)
  • Injeksi pengurai lemak

Kamu juga bisa melakukan konsultasi di Marvee Clinic langsung dengan dokter untuk mendapatkan pilihan treatment dengan kondisi tubuh kamu. 

Referensi Ilmiah:

  1. Karastergiou, K., et al. (2012). Sex differences in human adipose tissues – the biology of pear shape. Biology of Sex Differences, 3(1), 13. https://doi.org/10.1186/2042-6410-3-13
  2. Gower, B. A., & Goss, A. M. (2015). Central obesity, insulin resistance, and type 2 diabetes. Current Diabetes Reports, 15(12), 66. https://doi.org/10.1007/s11892-015-0651-z
  3. Porter, S. A., et al. (2009). Abdominal subcutaneous adipose tissue: a protective fat depot? Diabetes Care, 32(6), 1068–1075. https://doi.org/10.2337/dc08-2280
  4. Chung, J. H., et al. (2017). Facial fat compartments: anatomy and clinical implications. Journal of Clinical Investigation, 127(1), 1–3. https://doi.org/10.1172/JCI92145

 

Approved by Dokter Marvee Clinic by Kimia Farma 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *