Banyak orang salah kaprah menganggap kulit kering dan kulit dehidrasi itu sama. Padahal keduanya berbeda baik penyebab maupun cara penanganannya. Salah diagnosa bikin kamu salah pilih produk, dan masalah kulit nggak kunjung membaik. Yuk pelajari perbedaannya biar perawatanmu lebih tepat sasaran.
Kulit kering kondisi tipe kulit (kondisi kronis) yang disebabkan rendahnya produksi minyak/sebum. Ciri: permukaan kulit terasa kencang, kasar, bersisik, dan cenderung lebih mudah timbul garis halus.
Kulit kering adalah tipe kulit yang secara alami memiliki produksi minyak/sebum rendah.
Ini biasanya bersifat kronis atau bawaan/genetik, bisa menetap sepanjang hidup.
Ciri-ciri kulit kering:
- Terasa kencang, kasar, atau bersisik
- Mudah muncul garis halus akibat kekurangan lipid
- Pori-pori kecil
- Jarang ada area berminyak (bahkan T-zone pun kering)
Penyebab ilmiah:
Kulit kering terjadi karena kekurangan lipid alami seperti:
- ceramide
- fatty acids
- cholesterol
Padahal lipid adalah komponen utama skin barrier. Bila lipid rendah, air mudah menguap menyebabkan kulit terasa kering.
Data ilmiah:
Rawlings & Harding (2004) menjelaskan bahwa skin barrier yang sehat membutuhkan rasio lipid 1:1:1 (ceramide, kolesterol, asam lemak). Pada kulit kering, rasio ini terganggu, sehingga barrier melemah dan kulit kehilangan kelembapannya lebih cepat (transepidermal water loss / TEWL meningkat).
Ā
Kulit dehidrasi kondisi status cairan kulit (kondisi sementara) akibat kurangnya jumlah air di lapisan epidermis. Ciri: terasa ketat, kusam, muncul garis halus sementara (fine lines) tetapi kulit tetap bisa berminyak kalau sebum normal/tinggi.
Berbeda dari kulit kering, kulit dehidrasi adalah kondisi kulit sementara, bukan tipe kulit.
Semua tipe kulit bisa mengalaminyaā termasuk kulit kombinasi atau bahkan kulit berminyak.
Ciri-ciri kulit dehidrasi:
- Kulit tampak kusam
- Ada garis halus sementara (dehydration lines)
- Kulit terasa ketat setelah cuci muka
- Bisa tetap berminyak di T-zone karena sebum-nya sebenarnya normal/tinggiĀ
Penyebab ilmiah:
Kulit dehidrasi disebabkan oleh kurangnya kandungan air di epidermis, bukan kurang minyak.
Faktor penyebab:
- Cuaca kering
- Paparan AC terus menerus dalam jangka waktu lama
- Kurang minum
- Skincare terlalu keras / mengandung alkohol tinggi
- Kerusakan fungsi barrier akibat iritan
Data ilmiah:
Verdier-SƩvrain & BontƩ (2007) menegaskan bahwa hidrasi kulit dipengaruhi oleh:
- Natural Moisturizing Factor (NMF)
- Aquaporin-3 (AQP3)
- Integritas lipid epidermis
Jika NMF rendah atau barrier rusak, kulit kehilangan air meskipun sebum normal ā menyebabkan dehidrasi.
Ā Cara Membedakan Kulit Kering dan Dehidrasi
| Tanda | Kulit Kering | Kulit Dehidrasi |
| Penyebab utama | Kekurangan minyak alami | Kekurangan kadar air |
| Permukaan kulit | Kasar, bersisik, kaku | Kusam, muncul garis halus sementara |
| Tipe kulit | Bawaan/genetik | Sementara, bisa dialami semua jenis kulit |
| Area berminyak | Jarang atau tidak ada | Bisa tetap berminyak di T-Zone |
| Solusi utama | Gunakan pelembap kaya minyak | Gunakan serum dan pelembap berbasis air |
kulit kering berhubungan dengan minyak (sebum), sedangkan kulit dehidrasi berhubungan dengan air (hydration)
Cara Membedakan Secara Praktis
Tes di rumah:
- Cuci wajah dengan gentle cleanser
- Tunggu 10ā15 menit tanpa skincare
Jika kulit terasa kaku & bersisik tandanya kulit kering
Jika terasa ketat tapi tetap berminyak tandanya kulit dehidrasi
Cara Mengatasi Kulit Dehidrasi (Butuh Air)
Yang dibutuhkan adalah:
- Humektan: hyaluronic acid, glycerin, urea, aloe vera
- Moisturizer water-based
- Hindari over-exfoliation
- Gunakan gentle cleanser (hindari SLS)
Jika barrier rusak, kombinasikan dengan ceramide untuk memperbaiki lapisan lipid.
Data ilmiah:
Penelitian Proksch (2008) menunjukkan bahwa barrier yang rusak menyebabkan peningkatan TEWL ā air kulit hilang lebih cepat ā dehidrasi.
Kesimpulan
Kulit kering dan dehidrasi sama-sama membuat wajah tampak kusam, tapi penyebabnya berbeda. Kulit kering butuh minyak (lipid), sedangkan kulit dehidrasi butuh air (hydration). Dengan mengenali perbedaannya, kamu bisa memilih produk skincare yang sesuai dan mengembalikan kelembapan kulit secara alami.
Referensi Ilmiah
- LodƩn M. The clinical benefit of moisturizers. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2005;19(6):672-88. doi:10.1111/j.1468-3083.2005.01326.x.
- Verdier-SƩvrain S, BontƩ F. Skin hydration: a review on its molecular mechanisms. J Cosmet Dermatol. 2007;6(2):75-82. doi:10.1111/j.1473-2165.2007.00300.x
- Rawlings AV, Harding CR. Moisturization and skin barrier function. Dermatol Ther. 2004;17 Suppl 1:43ā8. doi:10.1111/j.1396-0296.2004.04s1005.x
- Proksch E, Brandner JM, Jensen JM. The skin: an indispensable barrier. J Physiol Pharmacol. 2008;59 Suppl 6:117-26.
- Elias PM. Stratum corneum defensive functions: an integrated view. J Invest Dermatol. 2005;125(2):183-200. doi:10.1111/j.0022-202X.2005.23668.x
Approved by Dokter Marvee Clinic by Kimia FarmaĀ
