Article, News

Benarkah Jerawat pada Laki-laki Lebih Sulit Hilang?

Jerawat adalah masalah kulit umum yang mempengaruhi banyak orang, baik pria maupun wanita. Namun, ada anggapan bahwa jerawat pada laki-laki cenderung lebih sulit dihilangkan dibandingkan dengan wanita. Faktor hormon, perbedaan pola perawatan kulit, dan faktor lingkungan semuanya bisa mempengaruhi durasi dan keparahan jerawat pada laki-laki. Artikel ini akan membahas apakah benar jerawat pada laki-laki lebih sulit hilang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ini.

Faktor Hormon: Testosteron dan Produksi Sebum

Salah satu alasan utama jerawat pada laki-laki bisa lebih sulit diatasi adalah hormon testosteron. Testosteron, hormon seks utama pada pria, secara langsung mempengaruhi produksi minyak (sebum) di kulit. Kelenjar sebaceous, yang menghasilkan minyak, sangat sensitif terhadap kadar testosteron. Produksi sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan peradangan, yang pada akhirnya memicu munculnya jerawat.

Selama masa pubertas, kadar testosteron meningkat drastis pada laki-laki, menyebabkan produksi minyak di kulit meningkat. Meskipun wanita juga mengalami peningkatan hormon androgen yang mempengaruhi produksi minyak, laki-laki cenderung memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, yang berkontribusi pada tingginya produksi minyak dan jerawat yang lebih parah pada pria. Pada beberapa kasus, jerawat ini bisa berlanjut hingga dewasa, yang dikenal sebagai jerawat dewasa pria.

Kondisi Kulit pada Laki-laki

Selain faktor hormonal, perbedaan fisik pada kulit laki-laki juga bisa membuat jerawat lebih sulit hilang. Secara umum, kulit laki-laki lebih tebal dan memiliki kelenjar sebaceous yang lebih besar dibandingkan dengan wanita. Kulit yang lebih tebal ini sering kali menghasilkan lebih banyak minyak dan lebih sulit untuk dirawat, terutama jika jerawat muncul secara dalam (jerawat kista atau nodul). Pori-pori yang lebih besar juga lebih mudah tersumbat oleh minyak, kotoran, dan sel kulit mati.

Selain itu, pria juga sering kali memiliki rambut wajah (janggut dan kumis) yang bisa memperburuk jerawat jika tidak dijaga kebersihannya. Rambut wajah dapat menjebak minyak dan kotoran di kulit, yang akhirnya menyebabkan penyumbatan pori dan peradangan.

Perbedaan Pola Perawatan Kulit

Salah satu faktor lain yang mempengaruhi jerawat pada laki-laki adalah perbedaan dalam kebiasaan perawatan kulit antara pria dan wanita. Secara umum, wanita cenderung lebih sering melakukan perawatan kulit yang lebih detail, termasuk membersihkan wajah secara rutin, menggunakan pelembap, dan menerapkan produk perawatan kulit yang spesifik untuk jerawat.

Sebaliknya, banyak pria yang cenderung mengabaikan perawatan kulit rutin atau hanya menggunakan produk yang sangat dasar, seperti sabun mandi untuk wajah. Penggunaan produk yang tidak sesuai atau kurangnya perawatan kulit yang tepat dapat memperburuk kondisi jerawat dan membuatnya lebih sulit diatasi.

Selain itu, pria yang sering mencukur wajah juga dapat mengalami iritasi kulit, terutama jika mereka menggunakan pisau cukur yang tumpul atau teknik mencukur yang salah. Iritasi akibat cukuran ini seringkali memperparah jerawat di area janggut atau dagu, sehingga memperlambat proses penyembuhan.

Penanganan Jerawat pada Laki-laki

Untuk mengatasi jerawat pada laki-laki, perawatan kulit yang tepat sangat penting. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:

  • Pembersihan Rutin: Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih wajah yang sesuai untuk kulit berjerawat (mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida) dapat membantu mengurangi minyak berlebih dan mencegah penyumbatan pori-pori.
  • Penggunaan Produk Perawatan Kulit yang Tepat: Pria dengan kulit berminyak dan berjerawat sebaiknya menggunakan produk perawatan kulit yang bebas minyak dan non-komedogenik. Produk berbasis air atau gel lebih disarankan untuk kulit yang rentan terhadap jerawat.
  • Eksfoliasi Teratur: Eksfoliasi secara teratur dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori, namun sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengiritasi kulit yang sudah berjerawat.
  • Cukur dengan Hati-hati: Pria yang mencukur wajah harus menggunakan teknik mencukur yang benar, serta memilih pisau cukur yang tajam dan menggunakan gel atau krim cukur untuk mengurangi iritasi. Setelah bercukur, penggunaan aftershave yang bebas alkohol dan bahan keras dapat membantu menenangkan kulit.
  • Konsultasi dengan Dokter Kulit: Bagi pria dengan jerawat yang parah atau yang tidak kunjung sembuh, berkonsultasi dengan dokter kulit adalah langkah yang penting. Dokter kulit mungkin meresepkan obat topikal atau oral, seperti antibiotik, retinoid, atau bahkan isotretinoin untuk mengontrol jerawat yang parah.
Kesimpulan

Jerawat pada laki-laki memang bisa lebih sulit hilang dibandingkan pada wanita, terutama karena pengaruh hormon testosteron yang memicu produksi minyak berlebih, kondisi kulit yang lebih tebal dan berminyak, serta kebiasaan perawatan kulit yang kurang optimal. Namun, dengan pendekatan perawatan kulit yang tepat dan pengobatan medis jika diperlukan, jerawat pada laki-laki dapat diatasi dengan efektif.



Referensi:

Thiboutot, D., et al. (2009). Pathogenesis, clinical manifestations, and treatment of acne. The Lancet.

Zaenglein, A. L., et al. (2016). Guidelines of care for the management of acne vulgaris. Journal of the American Academy of Dermatology.

Goulden, V., et al. (1999). The prevalence, clinical features, and sebum production in males and females with post-adolescent acne. British Journal of Dermatology.

Lallas, A., et al. (2014). Clinical predictors of response to treatment in adult male acne. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology.

 

Approved by Dokter Komite Medik Marvee Clinic by Kimia Farma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *