Article, News

Laser Resurfacing CO2 vs. Laser Nd:YAG Biaxis

Laser Resurfacing CO2 vs. Laser Nd:YAG Biaxis

Dalam upaya untuk merawat kulit wajah, terutama untuk mengatasi masalah seperti keriput, bekas luka, dan noda pigmentasi, banyak orang mencari perawatan yang efektif. Dua perawatan laser yang populer adalah laser resurfacing CO2 dan laser Nd:YAG Biaxis. Namun, kedua perawatan ini memiliki perbedaan signifikan dalam metode, efek samping, dan hasil yang tampak pada kulit wajah. Mari kita telaah lebih lanjut.

Laser Resurfacing CO2

Laser CO2 secara langsung menargetkan sel-sel kulit yang rusak untuk memecah dan menghancurkannya, yang juga berlaku pada jaringan parut, hiperpigmentasi, dan masalah lainnya. Energi laser CO2 juga dapat merangsang produksi kolagen baru di lapisan kulit.Hal ini terjadi karena energi CO2 mengubah sel-sel di dalam kulit Anda untuk memulai produksi kolagen – bahkan pada kulit yang lebih tua, dimana penurunan kolagen sudah dimulai. Peningkatan produksi kolagen dapat mengatasi tanda-tanda penuaan, seperti garis halus, kerutan, dan pori-pori besar.

Keunggulan:

  • Mengurangi hiperpigmentasi
  • Mengecilkan Tampilan Pori Besar
  • Menghaluskan Garis-Garis Halus dan Kerutan
  • Memudarkan Bekas Jerawat
  • Meningkatkan Produksi Kolagen

Perlu Diperhatikan:

Waktu Pemulihan Relatif Lebih Lama: Pemulihan setelah laser CO2 umumnya memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan perawatan laser lainnya, biasanya antara 3-7 hari.

Resiko Infeksi dan Perubahan Warna Kulit: Ada risiko infeksi dan perubahan warna kulit setelah perawatan, terutama jika tidak mengikuti saran pasca-perawatan yang tepat.

Laser Nd:YAG Biaxis

Laser Nd:YAG Biaxis menggunakan gelombang cahaya dengan panjang gelombang tertentu untuk menargetkan lapisan kulit yang lebih dalam (dermis). Sistem laser Q-switched Nd:YAG dapat menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang dan energi yang berbeda. Dua panjang gelombangnya adalah 532 nm (hijau) dan 1064 nm (inframerah), yang menawarkan berbagai aplikasi dalam pengobatan lesi dermal dan epidermal. Laser ini bekerja secara selektif, merangsang produksi kolagen baru, dan memperbaiki struktur jaringan kulit.

Keunggulan:

Waktu Pemulihan yang Singkat: Laser Nd:YAG Biaxis biasanya memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat dan risiko efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan laser CO2.

Stimulasi Kolagen: Perawatan ini membantu merangsang produksi kolagen baru, meningkatkan elastisitas dan kekenyalan kulit.

Presisi Tinggi: Laser Nd:YAG biaxis memungkinkan penargetan area spesifik dengan presisi tinggi, yang meningkatkan efektivitas perawatan dan mengurangi risiko kerusakan pada jaringan sekitarnya.

Perbandingan

  • Tingkat Pemulihan: Laser Nd:YAG Biaxis cenderung memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan dengan laser CO2.
  • Tujuan Perawatan: Laser CO2 umumnya lebih cocok untuk mengatasi masalah seperti kerutan dan bekas luka yang lebih dalam, sedangkan laser Nd:YAG Biaxis lebih sesuai untuk mengurangi kemerahan dan memperbaiki tekstur kulit.
  • Efek Samping: Risiko efek samping seperti infeksi dan perubahan warna kulit cenderung lebih tinggi pada laser CO2 daripada laser Nd:YAG Biaxis.

Konsultasikan dengan dokter kulit atau profesional medis yang berkualifikasi untuk memilih perawatan laser yang sesuai dengan kebutuhan kulit MVriends. Setiap individu memiliki kondisi kulit yang unik, dan penanganan yang tepat akan membantu mencapai hasil yang diinginkan dengan aman dan efektif.

 

Referensi:

Alster, T. S., & Tanzi, E. L. (2009). Fractional laser skin resurfacing: Long-term follow-up study. Journal of Cosmetic and Laser Therapy, 11(1), 34-36.

Ross, E. V., & McKinlay, J. R. (2013). Fractional photothermolysis. Dermatologic Clinics, 31(1), 87-104.

Waibel, J. S., Wulkan, A. J., & Lupo, M. P. (2016). Laser resurfacing for facial rejuvenation: A review. JAMA Dermatology, 152(2), 132-139.

Manuskiatti, W., Triwongwaranat, D., & Varothai, S. (2014). Efficacy and safety of a carbon-dioxide ablative fractional resurfacing device for treatment of atrophic acne scars in Asians. Journal of the American Academy of Dermatology, 70(5), 900-909.

 

Approved by Dokter Komite Medik Marvee Clinic by Kimia Farma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *